Manusia Dan Pendangan Hidup
Nama: Tulus Arianto
Npm: 19112279
Kelas: 4KA41
1. Manusia sebagai Pribadi
Berbicara mengenai manusia bukanlah sesuatu yang mudah dan sederhana untuk dibicarakan, karna manusia banyak memiliki keunikannya maka keunikan tersebut dinyatakan sebagai kodrat manusia, ataupun sebaliknya, begitu banyak permasalahan yang ditimbulkannya maka permasalahan merupakan masalah sekaligus manusia mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul dalam berbagai kehidupan. Manusia sulit difahami dan dimengerti secara menyeluruh tetapi juga manusia mempunyai banyak kekuatan-kekuatan spiritual yang mendorong seseorang mampu bekerja dan mengembangkan pribadinya secara mandiri.
Arti
pribadi menurut lughah adalah mandiri, sendiri. Dan arti pribadi
menurut istilah ialah manusia mandiri dalam menentukan kehendaknya,
menentukan sendiri setiap perbuatannya dalam pencapaian kehendaknya.
Allah
Yang Maha Kuasa telah memberikan akal budi, manusia tahu apa yang harus
dilakukannya, mengapa harus melakukannya, karena manusia adalah mahluk
hidup, yang mampu memberdayakan akal budinya, maka manusia mempunyai
berbagai kemampuan, mampu berfikir, berkreasi, berinovasi
,memberdayakan kekuatannya sehingga manusia tidak pernah berhenti untuk
berkembang dalam mengembangkan dirinya sebagai suatu upaya dalam
pemenuhan kebutuhan hidupnya dalam mengaktualisasikan sebagai indifidu.
Berkaitan
dengan hal tersebut Abraham Maslow dalam salah satu teorinya menyatakan
“Manusia banyak mempunyai kebutuhan,dan kebutuhan itu menyangkut
kebutuhan akan kekuatan,lahir bathin, kebutuhan akan rasa aman,
kebutuhan menjadi anggota kelompok, kebutuhan ego, serta kebutuhan
untuk mengembangkan dan mengaktualisasikan dirinya”
Maka, manusia dalam mengaktualisasikan dirinya secara nandiri, dibutuhkan suatu proses pembelajaran beserta latihan yang terus-menerus dalam meraih perestasinya yang mengarah kepada sesuatu yang menjadi visi dan misi hidupnya masing-masing.
Tetapi sering kali manusia dalam mengembangkan dirinya sering kali
dihanyutkan dan dihempaskan oleh berbagai realita nyata yang ada
disekitarnya apakah itu berupa cobaan, kegagalan ,hambatan rintangan,
persaingan dsb. Artinya manusia akan menemukan berbagai kendala dalam
menuai jati dirinya dan tidak selalu mulus, dan kendala-kendala ini
harus kita hadapi dengan mencari berbagai terobosan, mengetahui akar
permasalahannya, dan dicari jalan penyelesaiannya , sehingga akan
menjawab semua tantangan dan rintangan yang dihadapi manusia sebagai
nyata upaya pembelajaran diri, manusia tanpa mengalami proses
pembelajaran diri , manusia akan sulit menjadi manusia mandiri.
Kecenderungan manusia dalam merubah sebagai pribadi mandiri, sering kali pada kenyataannya menjadi lain, hal itupun sebagai suatu proses pembentukan kepribadiannya.
Pada dasarnya pembentukan kepribadian adalah suatu proses pembelajaran dalam diri yang selalu melekat dan tak akan pernah berakhir kecuali berakhirnya dengan kematian.
Proses
pembentukan diri melibatkan manusia secara keseluruhan dalam masa
sejarah kehidupan pribadi yang merupakan kegiatan masa lampai maupun
kegiatan dimasa mendatang. Kemudian terbentuknya
individu dan kegiatan individu tidak ditentukan oleh pengalamannya saja
tetapi ada proses interaksi antasa individu dengan lingkungan
disekitarnya, dalam hal ini individu sebagai subjek dalam nengelola
pengalamannya, bahkan memiliki berbagai pengalamannya. Dan manusia
dengan pengalamannya mampu berinteraksi sebagai mahkuk
social, manusia terpanggil untuk mengembangkan dirinya, bertafakur
dengan dirinya, melakukan dialog secara terus-menerus dengan
lingkungan, dan saling berinteraksi untuk menggapai kualitas pribadi.
Manusia berupaya mendakwakan dirinya untuk beraktualisasi dalam lingkungan
sosialnya dengan menampilkan tahap demi tahap dari perkembangan
kepribadian yang mantap dan harmonis sebagai wujud manusia yang
mempunyai totalitas.
Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia, yang mengikat dalam karakter bangsa Indonesia sehingga setiap pribadi harus menjadi bangsa yang mandiri dan berkepribadia sesuai dengan falsafah kita. Keberadaan manusia dimuka bumi ini, ditakdirkan untuk mengisi kehidupan alam ini, pengelolaan dan pengaturannya harus dengan sebaik-baiknya tanpa merusaknya .
Menurut
agama Islam khususnya, Allah membuat dua pilihan untuk manusia yaitu
kemudahan menuju jalan yang baik dan kemudahan menuju kepada jalan yang
tidak baik, Iman dan taqwalah inilah yang akan menjadi pribadi mandiri
dan mampu memilih jalan yang benar.
2. Manusia Sebagai Anggota Masyarakat
- Manusia Sebagai Makhluk Individu Dalam
Masyarakat
Memahami Manusia Sebagai Makhluk Individu
manusia sebagai mahluk individu sebaiknya perlu dipahami arti kata individu itu sendiri. Kata “Individu”
berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat
dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu social paham individu
menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup
manusia. Individu menekankan penyelidikan kepada ... sebagai mahluk individu sebaiknya perlu dipahami
arti kata individu itu sendiri. Kata “Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi,
merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Dalam ilmu social paham individu menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang
peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyat ... makhluk
individual tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa-raga, melainkan juga merupakan pribadi yang
khas, menurut corak kepribadiannya dan termasuk kecakapannya sendiri.” Individu mempunyai ciri-ciri memiliki
suatu pikiran dan diri, tetapi keduanya dikonsepkan sebagai proses bukan sebagai kesatuan yang statis. Orang
tidak mempunyai pikiran tetapi harus dalam proses berpikir, memiliki pengertian pada kesanggupan untuk
berbicara dengan dirinya dan kesanggupan memberikan rangsang ... individu sebaiknya perlu dipahami arti
kata individu itu sendiri. Kata “Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi,
merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Dalam ilmu social paham individu menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang
peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan h ...
masyarakat.Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: pertama menyimpang
dari norma kolektif kehilangan individualitasnya. kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi
masyarakat. (Hartomo, 2004: 64) Dengan demikian dapat dipahami bahwa “Manusia merupakan makhluk
individual tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa-raga, melainkan juga merupakan pribadi yang khas,
menurut corak kepribadiannya dan termasuk kecakapannya sendiri.” Indiv ...
Untuk memahami manusia sebagai mahluk individu sebaiknya perlu dipahami arti kata individu itu sendiri. Kata
ldquoIndividurdquo berasal dari kata latin, ldquoindividuumrdquo artinya ldquoyang tidak terbagirdquo. Jadi,
merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Dalam ilmu social paham individu menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang
peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan
hidup yang istimewa, dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia.( Abu Ahmadi, 1991 23).Individu bukan
berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas,
yaitu sebagai manusia perseorangan. Dengan demikian sering digunakan sebutan ldquoorang-seorangrdquo
atau ldquomanusia perseoranganrdquo.Disini jelas, bahwa individu adalah seorang manusia tidak hanya
memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah
laku spesifik dirinya. Persepsi terhadap individu atau hasil pengamatan manusia dengan segala maknanya
merupakan suatu keutuhan ciptaan Tuhan yang mempunyai tiga aspek melekat pada dirinya, yaitu aspek
organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan
membawa akibat pada aspek yang lainnya.Berkaitan antra individu dengan individu lainnya, maka menjadi lebih
bermakna manusia apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan.
Proses yang meningkatkan ciri-ciri individualitas ...
Apabila manusia di tinjau dari berbagai pandangan agama,Saya,mungkin juga Anda,memahami manusia sebagai berikut:Pertama,dalam Agama Hindu manusia di dunia ini di taqdirkan lahir menurut kasta-kasta tertentu dan seluruh kehidupanya di perintahi oleh peraturan yang kaku(their whole life is governed by rigid rules)
a. Brahma, yaitu golongan pendeta yang sederajat walau pun tidak melebihi dari pada tuhan_tuhan.
b. Kesatria, yaitu golongan yang memerintah dan pahlawan_pahlawan.
C. Kasta waisya, yaitu golongan tani dan saudagar.
d. Kasta Sudra yaitu golongan budak.
Menurut pandangan hindu ortodox,semua hindu yang termasuk dalam golongan ke empat ini dan manusia lain yang tidak memeluk kepercayaan hindu dianggap manusia yang"untouchables"(tidak boleh di pegang.
Kedua, agama budha tidak memandang manusia dalam kasta_kasta,tapi prinsip doktrin agama ini meniadakan bagi manusia kesenangan dan keni'matan duniawi.tujuan hidup manusia,ialah mencari nirwana,dalam hal ini roh harus mengalami reingkarnasi (tanasukh).reingkarnasi berarti perpindahan roh manusia dari satu tubuh ke lain tubuh dan hidup kembali.Roh manusia yang mati, baru akan sampai kepada derajat nirwana apabila roh itu telah cukup kesuciannya.
Ketiga,agama Syinto dalam kepercayaanya menganggap Raja Sebagai wakil Tuhan di bumi,karena Dewa telah bersemayam dalam jiwa Raja.Siapa yang durhaka kepada Raja berarti durhaka terhadap Tuhan.Karena itu taat kepada Raja berarti taat kepada Tuhan.Maka mati dalam menjalankan perintah Raja berati mati di jalan Tuhan,hukumnya mati suci.
Keempat,Agam Nashrani.Konsep kepercayaan agama Nashrani menganggap bahwa manusia lahir ke dunia ini dengan dosa.Mereka mewarisi dosa asal dari Adam yang pernah durhaka.Karenanya Yesus Kristus telah sengaja turun dari sorga dan masuk ke dalam dunia ini untuk di salib sebagai tebusan terhadap dosa-dosa manusia.Karenya Yesus Kristus di anggap sebagai "Juru Selamat".Keselamatan manusia hanyalah tergantung atas iman pada penyaliban Yesus,walaupun CUKUP DENGAN PERCAYA SAJA ATAS PENYALIBAN ITU.
#berbeda dengan "Christian Science",di Indonesia ia tidak menjadi anggota Dewan Gereja Indonesia,karena gerejanya langsung di pimpim oleh gereja induk di Boston A.S.Ajaran-ajarannya pun berbeda.Gereja ini menolak kultus individu terhadap Yesus Kristus,tetapi tetap menghormatinya sebagai guru.Dan ia mengajarkan bahwa Yesus Kristus tidak pernah di salib.#
Di samping itu agama Nashrani mengenal sistem kependetaan,orang-orang suci dan kepala-kepala gereja.Kepala-kepala gereja adalah orang-orang suci di mana mereka menguasai keagamaan dan kepercayaan jamaah.Paus adalah tokoh yang paling suci di dunia keagamaanya,di anggap sebagai wakil Tuhan yang memiliki kekuasaan atas iman dan hati manusia.Dia mempunyai hak otoritet dalam hal kutukan dan pengampunan.
4. contohkan tentang sikap-sikap hidup yang muncul karena pengaruh lingkungan
Pengaruh globalisasi secara umum
Globalisasi
sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi
sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya.
Di akhir
abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang pesat di
berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan
transportasi.
Loncatan
teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan
sekarang ini telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya.
Bagi
Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal
dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli Indonesia yang
menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga ahli (konsultan) dari
negara asing, proses globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai
kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di Indonesia.
5. sikap hidup etis dan non etis
sikap hidup etis : sikap-sikap tidak etis di atas, sadar atau tidak, bertentangan dengan
hakikat manusia sebagai makhluk berpikir dan berhati nurani.
sikap hidup non etis: sikap non etis disebut juga sikap negatif.
6. Pandangan Hidup Bagi Bangsa
“Pandangan hidup suatu bangsa adalah suatu kristalisasi dari
nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini
kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking