Nama : Tulus Ariyanto
Kelas : 5KA41
NPM : 19112279
TUGAS 2 ILMU SOSIAL DASAR JURUSAN
1.
Jelaskan definisi mengenai penduduk, masyarakat, dan
kebudayaan?
2.
Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk?
3.
Jelaskan Unsur-unsur masyarakat
4.
Jelaskan tujuh unsur kebudayaan menurut koentjaraningrat?
5.
Jelasakan hubungan atau keterikatan antara penduduk,
masyarakat, dan kebudayaan?
Jawab
1)
a. Pengertian
PendudukPenduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatuwilayah yang
terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan salingberinteraksi satu sama lain
secara terus menerus / kontinu. Dalamsosiologi, penduduk adalah kumpulan
manusia yang menempatiwilayah geografi dan ruang tertentu.
b.
Pengertian
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang
merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai
kepentingan yang sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua
adalah masyarakat
c.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah
atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
2)
Sebenarnya apa sih
yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk itu sendiri? Secara umum ada 3
faktor utama, yaitu
1.
Kelahiran (Fertilitas)
2.
Kematian (Mortalitas)
3.
Perpindahan (Migrasi)
kelahiran bersifat
menambah,kematian bersifat mengurangi dan mingrasi dapat bersifat
menambah(migrasi masuk)dan dapat pula bersifat mengurangi(mingrasi keluar).
untuk banyak negara ,termasuk indonesia,pertumbuhan penduduk di tentukan oleh
kelahiran dan kematian,karena mingrasi masuk dan migrasi keluar terlalu kecil
sehingga bisa diabaikan,
3) Unsur Masyarakat
Golongan Sosial
a. Timbulnya Golongan
Sosial
Golongan
sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya sebagai hasil proses
pertumbuhan masyarakat. Faktor penyebabnya antara lain: kemampuan/kepandaian,
umur, jenis kelamin, sifat keaslian, keanggotaan masyarakat dan lain-lain.
Faktor penentu dari setiap masyarakat berbeda-beda, misalnya pada masyarakat
berburu faktor penentunya adalah kepandaian berburu.
b. Pengertian Golongan
Sosial
Pitirim
A. Sorokin menggunakan istilah pelapisan sosial yaitu pembedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat/hierarkhis. Perwujudannya
dikenal dengan adanya kelas sosial tinggi (upper class) contohnya: pejabat,
penguasa, dan pengusaha; kelas sosial menengah (midle class) contohnya: dosen,
pegawai negeri, pengusaha kecil dan menengah; kelas sosial rendah (lower class)
contohnya: buruh, petani, dan pedagang kecil.
c. Dasar-Dasar Pembentukan
Golongan Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, kriteria yang
dipergunakan sebagai ukuran dalam menggolongkan masyarakat ke dalam golongan
sosial/pelapisan sosial adalah:
1) Ukuran
Kekayaan
2) Unsur
kekuasaan atau wewenang
3) Ukuran
Ilmu Pengetahuan
4) Unsur
kehormatan (keturunan)
d. Karakteristik Golongan Sosial
Beberapa karakteristik golongan
sosial/pelapisan sosial yang terjadi di dalam suatu masyarakat adalah :
1) Adanya perbedaan status dan
peranan
2) Adanya pola interaksi yang
berbeda
3) Adanya distribusi hak dan
kewajiban
4) Adanya
penggolongan yang melibatkan kelompok
5) Adanya
prestise dan penghargaan
6) Adanya penggoongan yang
bersifat universal
e. Pembagian Golongan dalam
Masyarakat
Berdasarkan karakteristik golongan sosial di
atas, maka terdapat beberapa pembagian golongan sosial sebagai berikut :
1)Sistem Golongan Sosial
dalam Masyarakat Pertanian (Agraris), di dasarkan pada hak
dan pola kepemilikan tanah, terbagi menjadi:
-Golongan Atas : para
pemilik tanah pertanian dan pekarang untuk rumah tinggal (penduduk inti).
-Golongan Menengah: para
pemilik tanah pekarangan dan rumah tapi tidak memiliki tanah pertanian (kuli
gendul).
-Golongan Bawah : orang yang
tidak memiliki rumah atau pekarangan (inding ngisor).
2)Sistem Golongan Sosial pada
Masyarakat Feodal, di dasarkan pada hubungan kekerabatan dengan raja/kepala
pemerintahan, terbagi menjadi:
- Golongan
Atas : kaum kerabat raja atau bangsawan.
- Golongan
Menegah : rakyat biasa (kawula).
3)Sistem Golongan Sosial
dalam Masyarakat Industri, meliputi :
-Golongan teratas
terdiri para pengusaha besar atau pemilik modal, direktur, komisaris.
-Golongan menengah atau
madya terdiri dari tenaga ahli dan karyawan.
-Golongan bawah seperti
buruh kasar, pekerja setengah terampil, pekerja sektor informal
(pembantu).
f. Sifat Sistem Penggolongan
Sosial
Klasifikasi dari sifat sistem penggolongan sosial, meliputi :
1)Sistem
lapisan tertutup: sistem yang tidak memungkinkan seseorang pindah ke
golongan/lapisan sosial lain..
2)Sistem
lapisan terbuka: sistem yang memungkinkan seseorang pindah / naik ke golongan
sosial atasnya.
3)Sistem
campuran: sistem kombinasi antara terbuka dan tertutup.
g. Fungsi Golongan Sosial
Golongan sosial memiliki fungsi-fungsi berikut ini:
1)Distribusi
hak istimewa yang obyektif seperti penghasilan, kekayaan.
2)Sistem
pertanggaan pada strata/tingkat yang diciptakan
masyarakat menyangkut prestise dan penghargaan.
3)Penentu
simbol status/kedudukan seperti cara berpakaian, tingkah laku.
4)Alat
solidaritas di antara individu/kelompok yang menduduki sistem sosial yang sama
dalam masyarakat.
Kategori Sosial
a. Pengertian Kategori
Sosial
Menurut
Koentjaraningrat, kategori
sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu ciri-ciri
obyektif yang dikenakan pada manusia-manusia tersebut. Dalam kategori sosial
tidak terikat oleh unsur adat istiadat, sistem norma, sistem nilai tertentu,
tidak memiliki identitas, tidak memiliki lokasi, tidak mempunyai
organisasi, dan tidak memiliki pemimpin.
Kelompok Sosial
a. Pengertian Kelompok
Sosial
Kelompok sosial (social group) adalah
himpunan/kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama, terdapat hubungan timbal
balik, saling memengaruhi sehingga timbul suatu kesadaran untuk saling menolong
di antara mereka.
Kesatuan manusia yang hidup bersama disebut kelompok sosial harus
memenuhi kriteria :
1)Adanya kesadaran
setiap kelompok bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok tersebut.
2)Terdapat hubungan
timbal balik (interaksi) antar anggota kelompok
3)Memiliki struktur,
kaidah, dan pola perilaku tertentu.Memiliki suatu sistem dan proses tertentu.
4)Adanya faktor pengikat yang
dimiliki anggota-anggota kelompok, seperti persamaan nasib, kepentingan tujuan,
ideologi politik dan lain-lain.
b. Jenis-Jenis Kelompok
Sosial
Jenis-jenis kelompok sosial dalam masyarakat dapat
dikelompokkan menjadi
:
1)Berdasarkan
Identifikasi Diri, dikenal adanya in group dan out
group. In group adalah kelompok sosial yang dijadikan tempat oleh
individu untuk mengidentifikasi dirinya. In group sering dikaitkan dengan
istilah “kami atau kita” dan pada umumnya didasarkan pada faktor simpati dan
perasaan dekat dengan anggota kelompoknya. “Kami anggota kelompoknya”. SedangkanOut
group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan
in group-nya. Out group sering dihubungkan dengan istilah”mereka”. Sikap out
group ditandai oleh suatu sikap antipati.
2)Berdasarkan
hubungan kedekatan anggota, teridentifikasi adanya kelompok primer (primary
group). Menurut
Charles Horton Cooley kelompok primer/primary group adalah kelompok
sosial yang paling sederhana, anggotanya saling mengenal, serta terdapat kerjasama
yang erat dan bersifat pribadi, interaksi sosial berlangsung secara tatap muka
(face to face), Contohnya: keluarga, kelompok bermain, klik/clique.
3)Berdasarkan
hubungan familistik (sifat kekeluargaan), dikenal adanya paguyuban (Gemeinschaft). Ferdinand
Tonnies mengataakan bahwa paguyuban (gemeinscaft) adalah bentuk kehidupan
hubungan batin yang murni terikat oleh hubungan batin yang kekal berdasarkan
rasa cinta dan rasa persatuan batin. Contohnya: kelompok kekerabatan, rukun
tetangga/RT.
4)Berdasarkan
sifat organisasi, terdapat informal
group. Informal group adalah kelompok yang tidak memiliki
struktur/organisasi tertentu, kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk
berdasarkan pertemuan yang berulangkali. Contohnya: kelompok arisan, kelompok
belajar, klik/clique.
5)Berdasarkan
keanggotaan, terdapat adanya kelompok membership group dan reference
group. Kelompok
membership adalah kelompok yang para anggotanya tercatat secara fisik sebagai
anggota. Contohnya: peserta asuransi nasabah bank, anggota OSIS, anggota PGRI. Sedangkan kelompok
reference/kelompok rujukan atau acuan adalah kelompok sosial yang dijadikan
rujukan/acuan oleh individu-individu yang tidak tercatat dalam anggota kelompok
tersebut untuk membentuk kepribadiannya dalam berperilaku. Contohnya; seseorang
yang gagal menjadi mahasiswa UI tetapi ia tetap bertingkah laku seperti
mahasiswa UI.
Perkumpulan (Asosiasi)
a. Pengertian Perkumpulan
Perkumpulan atau asosiasi adalah kesatuan
manusia yang dibentuk secara sadar untuk tujuan-tujuan khusus. Terbentuknya
perkumpulan dilandasi oleh kesamaan minat, tujuan, kepentingan, pendidikan,
keahlian profesi, atau agama. Perkumpulan merupakan suatu organisasi buatan
yang bersifat formal, dengan jumlah anggota relatif terbatas, memiliki kepentingan-kepentingan
tertentu, hubungan antar anggota tidak bersifat pribadi, memiliki anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga.
b. Bentuk-Bentuk
Perkumpulan
Bentuk-bentuk perkumpulan dalam masyarakat adalah :
1)Berdasarkan sifat hubungan anggotanya, terbentuk
kelompok sekunder (secondary group). Kelompok sekunder adalah suatu
perkumpulan yang terdiri dari banyak orang dengan bentuk hubungan tidak
bersifat pribadi dan bersifat sementara. Contohnya: negara, bangsa dan suku.
2)Berdasarkan sifat organisasi, terbentuk
organisasi formal (formal group) yaitu kesatuan manusia yang tergabung
dalam sebuah organisasi yang memiliki peraturan tegas yang sengaja diciptakan
oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesama. Contohnya: perkumpulan
mahasiswa, perkumpulanorganisasi
massa, instansi pemerintah, dan sebagainya.
3)Berdasarkan pola hubungan yang diciptakan
para anggotanya, terbentuk kelompok patembayan (gesellschaft). Kelompok
patembayan merupakan
ikatan lahir yang bersifat pokok, biasanya untuk jangka waktu pendek, dan
terdapat dalam hubungan perjanjian berdasarkan ikatan timbal balik (kontrak).
Misalnya: ikatan karyawan dan majikan dalam organisasi suatu pabrik.
4)Berdasarkan prinsip guna/fungsinya, terdapat perkumpulan
atas dasar ekonomi.
Contohnya:
perkumpulan pedagang, koperasi, suatu perseroan suatu perusahaan dan
sebagainya.
5)Berdasarkan keperluan, terdapat banyak
perkumpulan contohnyaseperti perkumpulan untuk
memajukan pendidikan maka dibentuk yayasan pendidikan, suatu perkumpulan
pemberantasan buta huruf.
6)Perkumpulan untuk memajukan ilmu pengetahuan
atau organisasi profesi, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan
Insinyur Indonesia (PII), Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial (HISPI),
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), dan sebagainya.
7)Berdasarkan aktivitas keagamaan, terdapat banyak
perkumpulan,contohnya
seperti organisasi penyiar agama, kelompok pengajian, organisasi gereja,
gerakan kebatinan, dan sebagainya.
8)Berdasarkan aktivitas politik, terdapat banyak
perkumpulan,contohnya seperti Parpol, kelompok
kepentingan/penekan, dan
sebagainya.
9)Berdasarkan kepentingan memajukan olah
raga, terdapat banyak
perkumpulan, contohnya: PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia),
PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia)
4. kebudayaan menurut koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
relajar.
1.
hubungan atau keterikatan antara penduduk, masyarakat, dan
kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat
antara satu sama lainnya.
Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang
menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan
sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan
terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut.
Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang
mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh
seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan
merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil
karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang
kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia (
masyarakat ) tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari
masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke
tempat lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut
dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan
yang ada di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai
belajar untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok
tanam dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini
kegiatan bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia
dan dengan demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian
besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi
kebutuhan pangannya sendiri.
Masyarakat zaman dahulupun meninggalkan hasil
kebudayaan yang beraneka ragam, mulai dari peralatan, bahasa, lagu, bangunan –
bangunan, hingga berbagai macam upacara adat.
Kebudayaan sendiri berkembang melalui beberapa
periode. Mulai dari zaman prasejarah, zaman purba, zaman madya hingga zaman
baru.
Hasil kebudayan pada zaman prasejarah merupakan
benda – benda tua yang terbuat dari batu – batu alam dan tulang – tulang
binatang. Alat – alat tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang.
Pada zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan
berkembang beserta dengan tumbuhnya peraturan – peraturan yang berlaku dan
mengikat keberadaan masyarakat tersebut. Mereka hidup di bawah pimpinan raja
yang berkuasa. Mereka juga mulai mengenal tulisan. Pada zaman ini masyarakat
mulai mengenal suatu kepercayaan yang lebih jelas jika dibandingkan dengan
masyarakat yang hidup pada zaman sebelumnya. Mereka yang dulu hidup dengan
menyembah batu dan pepohonan besar kini mulai menyembah apa yang mereka sebut
sebagai Tuhan. Kepercayaan yang berkembang pada zaman ini adalah agama Hindu
dan Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat
dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya dari segi kebudayaan tetapi juga dalam
bentuk susunan masyarakat hingga kepada adat istiadat, karya seni dan sastra
serta bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni berupa lukisan, patung – patung
dan candi – candi yang bercorak hindu maupun budha yng di bangun pada zaman
ini.
Zaman madya ditandai dengan masuknya agama Islam.
Agama Islam menyebar dengan cepatnya menyebar di Indonesia. Agama Islam juga
memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan kebudayaan di Indonesia.
Islam memberikan sentuhan baru bagi perkembangan bangunan – bangunan dan karya
seni maupun sastra di Indonesia.
Zaman baru di mulai sejak masuknya pengaruh barat
ke Indonesia. Hingga saat ini zaman baru masih berlangsung. Proses
berkembangnya kebudayaanpun masih terus berlangsung. Zaman baru membawa
pengaruh dan perubahan yang besar. Mulai dari gaya hidup, cara berpakaian,
bentuk bangunan dan lain – lain. Kebudayaan yang berasal dari luarpun tak hanya
masuk, namun sebagian dari mereka bercampur dengan kebudayaan asli Indonesia
sehingga terciptalah suatu kebudayaan yang baru.
Kebudayaan sendiri sebenarnya bergantung kepada
bagaimana masyarakat itu tinggal dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan
demikian setiap Negara memiliki kebudayaan yang berbeda.
Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk
berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan
hidupnya.