Dinsdag 30 April 2013

Spanyol merupakan sebuah negara kerajaan yang telah mengalami suatu sejarah yang menarik dan bergolak. Keadaan alam yang bergunung-gunung dan kering, menjadikannya sebuah negeri yang sukar ditaklukan.
Perjalanan sejarahnya dipengaruhi oleh banyak budaya dan negara. Akar budaya Spanyol berasal dari perpaduan budaya Latin, Visigothic Eropa, Katolik Roma, Islam Timur Tengah, dan lingkungan Mediterania. Hal ini menjadikan Spanyol sebagai sebuah bangsa dengan keragaman budaya yang tinggi.
Keragaman budaya yang tinggi dapat dilihat dari beberapa budaya populer Spanyol seperti tarian flamenco, adu banteng, bull-run, dan tomatina yang banyak mendapat pengaruh dari berbagai latar belakang budaya. Benang merah dari keragaman budaya ini adalah kecintaan akan tantangan, unsur-unsur ‘kegilaan’, chaotic yang diimbuhi suasana kontradiktif.
Di tengah keberagaman budaya tersebut, telah lama di Spanyol terjadi hegemoni kaum Basque yang mayoritas (berpusat di Madrid), terhadap kaum Catalonia yang minoritas (berpusat di Barcelona). Namun, angin segar kebebasan berhembus bagi kaum Catalonia ketika pihak pusat Basque mengalami goncangan dan penurunan di abad ke-18. Hal ini membawa semacam semangat baru nasionalisme Catalonia ke segala bidang, termasuk arsitektur. Hal inilah yang menjadi salah satu latar belakang nasionalisme karya-karya Gaudi bagiCatalonia.
Walaupun terjadi ketegangan antara kaum Basque dan kaum Catalonia, tetapi sebagai sesama budaya serumpun, budaya Spanyol secara umum (Basque) dan budaya Catalonia saling mempengaruhi dalam prakteknya. Begitu pula yang terjadi pada antara budaya Spanyol dan Gaudi (sebagai seorang Catalan). Memang, karya-karya Gaudi tidak pernah dikaitkan dengan budaya Spanyol secara keseluruhan, namun unsur-unsur budaya Spanyol secara umum yang mencerminkan keberanian, kecintaan akan tantangan, keberagaman, serta unsur ‘kegilaan’, chaotic, dan kontradiktif ada dalam semangat karya-karya Gaudi.
Karena itu, sebagai seorang mahasiswa arsitektur, penulis berpandangan bahwa sesuatu yang ‘gila’ dalam konteks kreatifitas, bukanlah sesuatu yang selalu negatif. ‘Kegilaan’ dalam berkreasi dapat menjadi semangat desain yang mendorong semangat berkarya dan berinovasi.
1.2. Latar belakang
Latar belakang dari pemilihan topik ini adalah ketika pada kuliah pertama Issue Arsitektur Kontemporer, mahasiswa diajak untuk menjadi ‘gila’ dalam mata kuliah ini.
Kalau mau bicara tentang ‘gila’, maka tokoh saya adalah Antonio Gaudi. Dia arsitek favorit saya; yang karya-karyanya merupakan perkenalan pertama saya dengan arsitektur. Ketika masih SMP, saya pernah menonton acara jalan-jalan ke Spanyol. Waktu itu, si pembawa acara berkunjung ke Casa Milla. Seluruh bangunan tersebut, terutama kolomnya yang bagai dipuntir dari plafon dan meleleh di lantai benar-benar membuat saya terpukau. Sejak saat itu, saya jatuh cinta dengan arsitektur dan jadi penasaran dengan segala hal yang berkaitan dengan Gaudi dan Spanyol.
1.3. Maksud dan tujuan
Melalui tugas ini, diharapkan menjadi jendela pengetahuan baru bagi saya untuk semakin mengenal negara Spanyol pada umumnya dan Antonio Gaudi pada khususnya. Melalui pengetahuan ini diharapkan membawa cara pandang baru terhadap sikap desain, yang dapat menjadi cara pengembangan diri.
1.4. Batasan pembahasan
Laporan ini akan membahas negara Spanyol secara umum terlebih dahulu. Mencakup perkembangan sejarah secara singkat. Lalu akan dibahas tentang beberapa budaya Spanyol yang cukup populer. Spanyol disini diartikan sebagai Spanyol secara umum dan keseluruhan.
Kemudian masuk ke budaya Catalonia yang sebenarnya merupakan budaya mandiri; namun tidak dapat terlepaskan dari pembicaraan mengenai Spanyol pada umumnya. Budaya mandiri Catalonia inilah yang melahirkan tokoh Antonio Gaudi.
Pada bagian Antonio Gaudi akan dibahas tentang latar belakangnya serta karakteristik karyanya. Dari sini akan dicari kaitan antara karakteristik budaya Spanyol secara umum dengan karakteristik karya-karya Gaudi.
Setelah itu diberi pandangan atau pendapat tentang kaitan kedua hal tersebut, termasuk hal-hal yang dapat dibahas dari topik ini.

Budaya Populer Spanyol

1. Tarian Flamenco
Salah satu contoh budaya Spanyol yang memperoleh begitu banyak pengaruh adalah tarian Flamenco. Sekarang ini tarian Flamenco dianggap sebagai salah satu bentuk budaya Spanyol secara umum. Namun, sebenarnya tarian Flamenco merupakan salah satu tarian pergaulan tradisional berasal dari Andalusia, yang terletak di wilayah selatan. Akar dari tarian Flamenco berasal dari budaya kaum Gipsi Andalusia dan budaya Islam Persia. Dengan semakin berkembangnya tarian ini di wilayah lain, tradisi musik lokal ikut mempengaruhi, seperti unsur musik tradisional Castilia. Keberagaman ini menjadikan tarian Flamenco sebuah tarian dengan genre musik yang kuat, ritmik, bertenaga, anggun dan indah.
Sejarah
Banyak detail dari sejarah perkembangan flamenco hilang dalam sejarah Spanyol. Hal ini disebabkan antara lain karena flamenco muncul dari kelompok sosial masyarakat bawah sehingga kurang mendapat prestise dari kalangan masyarakat menengah dan atas. Selain itu, musik dan tarian flamenco diturunkan dari generasi ke generasi melalui penampilan dalam acara komunitas sosial dan tidak dicatat dalam literatur.
Selama abad ke-18, berkembang ‘flamenco fiesta’. Dalam pesta ini, pertunjukkan tari dan musik flamenco bisa selama beberapa hari. Di sini tercipta set musik dan aturan sosial yang menjadi dasar flamenco.
Pada abad ke-19, flamenco mulai menyebar keluar dari daerah Andalusia dan mulai terbagi menjadi beberapagaya. Dan berkembang demam ‘cafe-cantante’, dimana pertunjukkan flamenco banyak digelar di cafe-cafe lokal. Penari-penari flamenco manjadi salah satu daya tarik utama publik.
Lambat laun, flamenco dan asosiasinya dengan kaum Gipsi menjadi populer di seluruh Eropa. Melancong yang ke Spanyol serasa belum ‘afdol’ jika belum menonton tarian flamenco. Sejak saat itu, Spanyol secara umum diasosiasikan dengan flamenco.
Sejak tahun 1956 hingga kini, muncul trend opera flamenca, dimana musik dan tarian flamenco dilihat sebagai pertunjukkan opera, yang secara bertahap digelar di gedung-gedung besar seperti teater dan arena adu banteng.
Instrumen
Flamenco tradisional biasanya hanya diiringi nyanyian tanpa alat musik (disebut cante). Dalam perkembangannya, nyanyian diiringi dengan:
- Gitar flamenco (toque)
- Tepukan tangan yang ritmik (palmas)
- Hentakan kaki yang ritmik (zapateado)
- Dansa (baile)
Bandurria dan tamborin
- Castanet


2.  Adu Banteng (corrida de toros)
Karena keberagaman yang tinggi, kadang budaya Spanyol diwarnai dengan kontradiksi. Sebagai contoh, adu banteng, atau Corrida de toros bagi orang Spanyol, merupakan pertunjukan juga olah raga yang menarik dan penuh kontradiksi. Secara visual, tampilan matador dalam kostum serba gemerlap dan halus, badan yang selalu langsing dan sportif, begitu kontras dengan tampilan banteng yang gelap, solid, dan sangat ganas. Gerakan matador yang bagai tarian diakhiri dengan tebasan pedang. Lapangan berpasir yang putih pun memerah oleh darah banteng. Keindahan? Ya. Sadis? Ya juga. Kengerian bagi penonton yang tak akrab dengan tradisi ini. Namun, kemampuan matador dalam menghindar dari terjangan banteng, terlebih sikapnya yang menantang si banteng menjadi kenikmatan tersendiri. Karenanya ia bertahan, bahkan tak menunjukkan tanda-tanda bakal menyingkir dari lubuk sanubari penggemarnya di Spanyol, Portugal, Prancis Selatan, dan negara-negara Amerika Latin.
Sejarah
Dulu tujuan utama corrida melulu mempersiapkan banteng untuk dihabisi pedang matador. Namun tahun 1914 Juan Belmonte, seorang matador bertubuh kecil dari Andalusia, memperkenalkan pendekatan penuh resiko, yaitu mengibaskan muleta semakin dekat dengan tubuh banteng dengan gerakan-gerakan indah. Aksi menghabisi bantengnya tergeser ke nomor dua. Kemampuan matador dalam menghindar dari terjangan banteng, terlebih sikapnya yang menantang si banteng, ternyata menyerobot minat penonton.
Kehebatan matador dilihat dari keterampilannya menghindar, keindahannya dan keberaniannya berada sedekat mungkin dengan banteng. Di titik ini corrida tak lagi tinggal sebagai pertarungan antara manusi dan banteng, namun lebih sebagai pertarungan antara manusia dengan dirinya sendiri. Setiap detik dalam tampilannya, matador harus memutuskan seberapa dekat ia akan berani membiarkan banteng mendekat, dan seberapa jauh ia bisa mengempos keberanian untuk memuaskan penonton.
Sudah barang tentu matador, betapa pun jayanya selalu akrab dengan tandukan banteng. Hampir setiap matador pernah kena tanduk paling tidak sekali dan satu musim pertunjukan. Bermonte ditanduk lebih dari 50 kali. Bahkan sejak tahun 1700 dari sekitar 125 orang matador besar, 40 diantaranya tewas di arena. Itu belum termasuk banderillero atau picador yang tewas. Contoh lain, Joselito (Jose Gomez), teman sekaligus rival Belmonte, yang dipandang sebagai salah seorang matador terhebat sepanjang masa, akhirnya tewas di ujung tanduk banteng pada tahun 1920.
Deskripsi
Acaranya dibuka dengan prosesi meriah. Para matador mengenakan jas pendek, rompi dan celana ketat sebatas lutut. Bordiran rumit dari benang emas, perak dan sutra menghiasi kostum mereka. Khusus untuk prosesi, jubah satin yang juga dihiasi bordiran indah menggelantung megah di pundak. Kemejanya berenda-renda, kaus kakinya merah muda, sepatu hitam dengan sol rata. Topinya hitam dari sutra.
Selain matador, para asistennya – disebut banderillero dan picador – ikut berparade. Saat prosesi selesai, walikota melemparkan kunci pintu kandang banteng. Sang banteng masuk arena. Lalu seorang banderilleromengibaskan muleta (kain berwarna nila) hanya dengan satu tangan untuk memancing reaksi banteng. Ini gunanya agar matador mengamati apakah banteng ini punya kecenderungan lebih suka menyerang dengan salah satu tanduk saja, atau kedua-duanya. Setelah itu, barulah matador masuk ke arena.
Biasanya, ia akan mulai dengan gerakan-gerakan veronicaMuleta dikibaskan perlahan dengan kedua tangan dari arah si banteng, tanpa ia sendiri pindah posisi. Begitu terus sampai banteng kian dekat, begitu dekat, sehingga muleta cukup dikibaskan memutari pinggangnya sendiri. Gerakan yang sebenarnya merupakan jurus dasar yang harus dikuasai seorang matador ini indah di mata, karena mendekati gerakan menari. Bayangkanlah apa yang kita lakukan kalau kita berdekatan dengan seekor banteng ganas! Boro-boro menari. Karena matador melakukannya dengan begitu indah, penonton dibuat lupa betapa dekat ia pada resiko ditanduk.
Sementara itu para picador masuk. Dari atas kuda tunggangan, mereka menusuk banteng dengan harpun mirip tombak, menandai dimulainya babak awal, dari tigak babak, berturut-turut yang dimulai dengan pertarungan, lalu penancapan banderilla (sejenis harpun) oleh para banderillero, atau oleh picador. Pertunjukan dituntaskan dengan menghabisi banteng.
Dalam babak pertarungan, matador berupaya menyebabkan lawannya capek sehingga kehilangan stamina. Luka akibat tancapan banderilla yang terus-menerus mencucurkan darah juga cara lain mebuat kondisinya melemah.
Namun, yang biasanya dinantikan penonton adalah saat matador melancarkan tusukan fatal untuk menghabisi lawannya. Yang dipandang terbaik tentu dengan satu tusukan. Pertunjukan disebut recibiendo, hebat sekali, bila karena perhitungan yang matang dan keberaniannya, matador berhasil menancapkan pedang pas di saat ia berhadapan muka dengan si banteng, justru ketika banteng sedang menerjang ke arahnya.
Karena kesempatan hanya dihitung dalam detik, tusukan itu harus langsung kena sasaran (jantung) dan (konon, ini indahnya) dilakukan hanya beberapa saat sebelum tanduk si banteng menyentuh tubuh matador. Begitu tusukan dituntaskan dan sukses, matador sedikit menepi untuk memberi ruang bagi jatunya banteng, tertelungkup seolah menyembah pasrah kalah di hadapan sang matador! Namun, karena cara ini amat tinggi resikonya, amat jarang dipraktikkan. Bagaimana bila tusukan yang diharapkan fatal, ternyata tak berhasil melumpuhkan?
Seorang matador yang kemenangannya sudah diakui akan memutari arena diiringi para banderillero di tengah gemuruh sorak-sorai penonton. Bila penampilannya dinilai bagus, salah satu daun telinga banteng dipersembahkan sebagai tanda kemenangannya. Bila amat memuaskan, kedua daun telinga jadi haknya. Kalau recibiendo, selain dua daun telinga ia juga mendapat ekor!
Adu lari dengan banteng (dalam bahasa Inggris ‘bull-run’, dalam bahasa Basque ‘entzierro’, dalam bahasa Spanyol ‘el encierro’) merupakan suatu tradisi berlari di depan banteng-banteng yang telah dilepaskan ke suatu jalan kota yang telah disekat khusus untuk acara ini. Walaupun acara ini sering diadakan di festival kota dan desa di seluruh Spanyol, namun acara bull-run yang paling terkenal adalah di festival San Fermin di Pamplona, yang disiarkan langsung di Television Espanola dan Cuatro.
Tidak seperti adu banteng yang dilakukan oleh profesional, dalam acara bull-run ini, setiap orang boleh berpartisipasi. Luka-luka menjadi hal yang lumrah dalam acara ini, baik dari partisipan yang terseruduk banteng, maupun banteng yang tanduknya tersangkut di bebatuan jalan.
Sejarahnya
Tradisi ini bermula dari upaya memindahkan banteng-banteng dari kandang di pinggir kota (dimana mereka berada pada malam harinya) menuju ke arena adu banteng. Para pemuda biasanya suka melompat ke depan banteng-banteng itu untuk menunjukkan keberanian mereka. Sejak tahun 1924 telah tercatat 15 orang meninggal di Pamplona akibat acara ini. Korban meninggal terakhir pada tahun 1995 yaitu seorang turis dari Amerika.
Deskripsi
Persiapan dari acara ini adalah pendirian sejumlah barikade dari kayu dan besi yang didirikan di sepanjang jalan yang akan dilalui banteng berdasarkan rute terdekat menuju arena adu banteng. Barikade ini dibuat dua lapis untuk memungkinkan para partisipan untuk segera keluar dalam kondisi terjepit yang berbahaya. Celah barikade dibuat cukup lebar untuk nyelip, namun cukup sempit untuk menghalangi banteng ikut nyelip. Namun hati-hati dengan tanduknya.
Acara bull-run di festival San Fermin dibuka dengan nyanyian "A San Fermín pedimos, por ser nuestro patrón, nos guíe en el encierro dándonos su bendición" ("We ask San Fermín, as our Patron, to guide us through the Bull Run and give us his blessing"). Para pelari menggunakan baju tradisional berupa kemeja dan celana panjang warna putih dengan kain berwarna merah yang diikatkan di pergelangan tangan dan leher. Di satu tangan, mereka menggenggam koran yang digulung untuk menarik perhatian banteng bila diperlukan.
Acara dibuka dengan roket pertama (yang disebut chupinaxo) yang ditembakkan ke udara untuk memperingatkan para pelari bahwa pintu kandang banteng telah dibuka. Signal roket kedua menandakan bahwa keenam banteng telah dilepaskan dan memasuki jalan.
Orang-orang pun akan siap-siap berlari di depan banteng-banteng itu kapan pun mereka datang. Baiknya jika banteng-banteng ini lari dengan mulus dalam kelompok. Jika salah satu banteng terpisah dari kelompok, maka hal ini bisa jadi berbahaya karena dia akan mengalami disorientasi dan mulai menyerang apapun atau siapapun yang bergerak dan menarik perhatiannya.
Bagi pelari yang belum pengalaman, adalah suatu keberuntungan bila dapat menyentuh banteng, namun sebenarnya hal ini tidak dibenarnya dan bisa berakibat fatal bagi yang melakukannya karena hal ini bisa bersifat mengganggu bagi banteng tersebut dan bisa menyebabkannya ngamuk. Untuk meminimalkan kecelakaan yang tidak diharapkan, para pawang banteng ikut berlari di belakang banteng-banteng. Akhir pekan merupakan puncak acara sehingga pasti sangat padat, karenanya paling berbahaya.
Acara selesai ketika banteng terakhir memasuki arena adu banteng. Ada beberapa pelari yang memang nekat ikut masuk ke arena untuk menunggu dilepaskannya vaca (sapi khusus yang jadi sasaran banteng). Namun hal ini tidak disarankan karena sama berbahayanya dengan adu banteng.

3. Tomatina
La Tomatina merupakan acara perang makanan dalam festival kota Bunol di wilayah Valencia yang diadakan setahun sekali pada hari rabu di akhir bulan Agustus. Ratusan orang datang dari seluruh penjuru dunia datang untuk ikut dalam timpuk-timpukan menggunakan tomat yang sudah terlalu matang.
La Tomatina merupakan bagian dari festival selama seminggu yang diisi dengan pertunjukkan musik, parade, tarian, dan pertunjukkan kembang api. Semalam sebelum Tomatina, partisipan akan berkompetisi dalam kontes memasak paella (masakan tradisional spanyol yang terdiri dari nasi, ikan, tomat, dan sayur-sayuran)
Diperkirakan turis yang datang ke acara ini mencapai 20.000-40.000 orang. Melebihi penduduk Bunol yang berjumlah 9.000. Karena akomodasi yang terbatas, akhirnya pada turis umumnya tinggal di kota Valencia dan naik bus atau kereta untuk menuju ke Bunol, yang terletak 38 km dari Valencia. Sebagai persiapan, para pemilik toko dan rumah akan menggunakan plastik besar sebagai pelapis bagian depan bangunan mereka supaya terlindung.
Sejarahnya
Festival kota Bunol ditujukan sebagai penghormatan terhadap Santa Luis Bertran dan Bunda Maria. Tomatina telah menjadi tradisi di Bunol sejak 1944. Tidak ada yang tahu persis bagaimana tradisi ini bermula. Versi yang berkembang di masyarakat mengatakan bahwa tomatina dimulai ketika terjadi perang makanan lokal yang dilakukan oleh para pemuda. Ada pula yang mengatakan bahwa tradisi ini bermula ketika penduduk melempari walikota dengan tomat dalam sebuah perayaan. Apapun yang melatarbelakanginya, timpuk-timpukan tomat ini dirasa menyenangkan sehingga diulangi tahun berikutnya, lalu tahun berikutnya lagi hingga sekarang menjadi tradisi.
Pada Agustus 2007, perang tomat ini berhasil menyedot turis sebanyak 40.000 orang dan menggunakan 115.000 kg tomat.
Deskripsi
Sekitar pukul 10, acara dibuka dengan kedatangan truk-truk pengangkut tomat ke pusat kota, yaitu Plaza del Pueblo. Secara teknis, festival belum dimulai hingga ada seseorang yang berani untuk memanjat tiang setinggi 2 lantai untuk mengambil hadiah berupa daging ham di puncaknya (semacam panjat pinangnya orang Spanyol). Namun dalam kenyataannya, proses ini sulit dan biasanya festival dibuka walaupun belum ada yang berhasil mengambil daging itu.
Acara dimulai ketika semprotan air ditembakkan dan kekacauan pun dimulai. Jika sudah dimulai, orang-orang akan saling lempar tomat secara serampangan. Para partisipan disarankan menggunkan goggle pelindung mata dan sarung tangan. Dan yang tidak kalah penting, sebaiknya tomat dipencet dulu sebelum dilemparkan. Peraturan lainnya adalah tidak ada yang diperbolehkan membawa apapun yang bisa menyebabkan kerusuhan serius, seperti botol kaca.
Setelah tepat setelah satu jam yang penuh kekacauan, semprotan air sekali lagi ditembakkan, menandakan berakhirnya perang tomat itu. Tidak ada lagi tomat yang boleh dilemparkan. Kemudian truk-truk pemadam kebakaran datang untuk membersihkan jalan dengan cara menyemprotkan air.

Manusia dan Cinta Kasih 

 

A. Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai. Cinta samasekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
1.Cinta bersifat manusiawi
2.Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
3.Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta juga selalu menyatakan unsur - unsur dasar tertentu yaitu:
1.Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
2.Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
3.Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
4.Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
 Cinta Menurut ajaran Agama
Mungkin bisa dikatakan bahwa cinta adalah hal yang sangat berarti bagi diri kita sepanjang hidup kita , kasih dimana sesuatu yang memiliki hal yang sangat berarti untuk saling mengasihi antara sesame manusia. Bila kata cinta dan kasih digabungkan menjadi satu menjadi cinta kasih ,akan menjadi kata yang sangat bermakna bagi hidup kita. Cinta sendiri sangat sakral bagi hidup kita saling mencintai , saling menyayangi dan saling pengertian ,  dimana semua ini berhubungan dengan perasaan yang ada dalam hati yang timbul dari ketertarikan pada suatu lawan jenis yang menjadi ingin rasa memiliki dan menjadi sepasang yang tak ingin lepas dari sesuatu tersebut. Kasih yang menjadi pelengkap dari kata cinta yang satu sama lain saling mengasihi dan menjaga hati dengan baik . tetapi cinta jangan dilaksanakan dengan NAFSU dan GENGSI .  kenapa dengan  NAFSU dan GENGSI karena kita memilih orang tersebut bukan karena iri yang hanya mengikuti hawa nafsu saja dan malu terhadap lingkungan sekitar. Pasti anda pernah mendengar pepatah “ kalau jodoh ga kan kemana”, nah dalam hal ini bisa dikatakan kita memilih dengan sabar jangan terburu buru ,kita telaah mana yang cocok dengan diri kita. Bila kita laksanakan dengan baik , kita akan merasa nyaman dan senang. Zaman sekarang bisa dikatakan semakin ke zaman akan semakin cepat orang merasakan cinta kasih, lalu satu lagi, pacar akan menuruti kata pacarnya dibandingkan dengan orang tuanya , nah kita harus tahu betul , apakan cinta kasih kita direstui atau tidak, karena apabila tidak maka akan menjadi hubungan tidak baik
Cinta dalam agama islam. Simpang siur tentang cinta dalam agama islam , bisa diartikan sebenarnya tidak boleh dikarenakan belum muhrim , karena dalam agama islam belum boleh mencintai dan memiliki lawan jenis sebelum menikah , apabila sudah menikah , baru boleh mencintai dan meiliki.
Sebenarnya cinta dalam agama islam adalah cinta kita terhadap sang pencipta , kita cinta terhadap semua yang telah diciptakan demi meneruskan hidup di dunia yang harus kita syukuri atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita di dunia , jangan lah kau mendustai apa yang telah diberikan oleh Allah Swt , kita harus cinta melaksanakan segala apa yang telah diperintahkan dan menjauhi segala larangannnya.

KASIH SAYANG

Menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta, kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Apabila suatu hubungan cinta diakhiri dengan sebuah pernikahan maka hal ini akan menimbulkan perasaan yang lebh dewasa lagi dan juga menuntut agar suatu hubungan tersebut lebih bertanggung jawab, perasaan inilah yang disebut dengan kasih sayang, mengasihi, atau saling menumpahkan kasih sayang.

KEMESRAAN

Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
lKemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
lKemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
lKemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.

Pemujaan
Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan YME. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya.
Cara Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan. Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri dalam terciptanya kehidupan yang lebih indah.

Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih erotis adalah ekskluvitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih  persaudaraan dan cinta kasih ibu yang merupakan atraksi individual belaka.
 
 
 

Hubungan manusia dan keindahan

1. Definisi Keindahan dan Manusia

Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya."
Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk "indah" itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya."
Sebuah buah yang matang (pada waktunya) dianggap indah, sedangkan seorang wanita muda mencoba untuk tampil lebih tua atau seorang wanita tua mencoba untuk tampil lebih muda tidak akan dianggap cantik. Dalam bahasa Yunani Attic, hōraios memiliki banyak makna, termasuk "muda" dan "usia matang."
Dilihat dari beberapa persepsi tentang keindahan berikut ini :
1. Keindahan adalah sesuatu yang rnendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat(Tolstoy).
2. Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sarna lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri. Atau, beauty is an order of parts in their manual relations and in their relation to the whole (Baumgarten).
3. Yang indah hanyalah yang baik. Jika belum baik ciptaan itu belurn indah.  Keindahan harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan-ciptaan yang amoral tidak bisa dikatakan indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral (Sulzer).
4.  Keindahan dapat terlepas sarna sekali dari kebaikan (Winehelmann).
5. Yang indah adalah yang rnemiliki proporsi yang harmonis. Karena proporsi yang harrnonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Jadi, yang indah adalah nyata dan yang nyata adalah yang baik (Shaftesbury).
6. Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang (Hume).
7. Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang, dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengalaman yang menyenangkan (Hemsterhuis).
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.
Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi pengetahuan, kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan dan juga semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang dapat menghayati keindahan.
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan dapat berkomunikasi. Jadi, sulit bagi kita jika berbicara mengenai keindahan, tetapi jelas bagi kita jika berbicara mengenai sesuatu yang indah. Keindahan hanya sebuah konsep, yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, nyanyian.
Kebudayaan diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, terutama kebutuhan hidup fisiknya. Setelah kebutuhan pokok dapat dipenuhi, manusia menciptakan kesenian yang merupakan salah satu kebutuhan psikisnya yang tercukupi melalui rasa keindahan (seni : rasa indah).
Keindahan berasal dari kata indah yang berarti bagus, cantik, elok dan molek. Keindahan identik dengan kebenaran segala yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah.
Keindahan yang bersifat universal, yaitu keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu. Ia bersipat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata“bellum” Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beatiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”.
Dalam arti luas meliputi keindahan hasil seni, alam, moral dan intelektual. Dan dalam arti estetik mencangkup pengalaman estetik seseorang dalam hubunganya dengan hubunganya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan dalam arti terbatas keindahan sangat berkaitan dengan keindahan bentuk dan warna.
Sesungguhnya keindahan itu memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast).

2. Hubungan Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu tiruan lukisan Monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman  keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah,  sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.
Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1)      Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa, pingitan, derajad wanita lebih rendah dari derajad laki-laki. Tata nilai semacam ini dipandang sebagai mengurangi nilai moral kehidupan masyarakat, sehingga dikatakan tidak indah. Yang tidak indah harus disingkirkan dan digantikan dengan yang indah. Yang indah ialah tata nilai yang menghargai dan mengangkat martabat manusia, misalnya wanita. Hal ini menjadi tema para sastrawan zaman Balai Pustaka, dengan tujuan untuk merubah keadaan dan memperbaiki nasib kaum wanita. Sebagai contoh novel yang menggambarkan keadaan ini ialah "layar terkembang" oleh Sutan Takdir Alisyahbana, "Siti Nurbaya" oleh Marah Rusli.
2)      Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan ketentuan-ketentuan hukum agama, dan moral masyarakat. Yang demikian itu dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu tidak indah. Yang tidak indah itu harus disingkirkan melalui protes yang antara lain diungkapkan dalam karya seni. Sebagai contoh ialah karya seni berupa sanjak yang dikemukakan oleh W.S. Rendra berjudul "Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta". Di sini pengarang memprotes perbuatan bejad para pejabat, yang merendahkan derajad wanita dengan mengatakan sebagai inspirasi revolusi, tetapi tidak lebih dari pelacur.
3)      Penderitaan Manusia
Banyak faktor yang membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya. Keadaan demikian ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah diabaikan, dan dikatakan tidak indah. Yang tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat bagi kemanusiaan.
4)      Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu. Seindah-indah tiruan terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai keindahan ciptaan Tuhan itu sendiri. Kecantikan seorang wanita ciptaan Tuhan membuat kagum seniman Leonardo da Vinci. Karena itu ia berusaha meniru ciptaan Tuhan dengan melukis Monalisa sebagai wanita cantik. Lukisan monalisa sangat terkenal karena menarik dan tidak membosankan.


HUBUNGAN MANUSIA DAN PENDERITAAN


MANUSIA DAN PENDERITAAN

A. PENGERTIAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra { artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau_ti_n~atau lahir batin.

Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namur peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi jugs memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pads umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang dibenkanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat benipa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang banyak kelebihan dibandingkan dengan mahiuk ciptaannya yang lain, tetapi mampukah manusia mengendalikan diri untuk melupakannya ? Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dinnya untuk bertobat kepadaNya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan memang jauh lebih besar dari dirinya, akan membuat manusia merasakan dirinya kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperolch suatu kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan beikurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhimya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya.

Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umunya manusia kurang mempethatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.

Hal itu misalnya dalam surat Al.lnsyigoq:6 (q) dinyatakan “manusia ialah mahluk yang hidupnya penuh perjuangan. Ayat tersebut hares diartikan, bahwa manusia harus bekerja keras untuk dapat melangsungkan hidupnya. Untuk kelangsungan hidup ini manusia harms menghadapi alam (menaklukan alam), menghadapi masyarakat sekelilingnya, dan tidak botch lupa untuk taqwa terhadap Tuhan. Apabila manusia melalaikan salah satu darinya, atau kurang sungguh-sungguh menghadapinya. maka akibatnya manusia akan menderita. Bila manusia itu sudah berkeluarga, maka penderitaan juga dialami oleh keluarganya. Penderitaan semacam itu kai na kesalahannya sendiri.

Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macanl kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya? Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya tedetak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya. Para ahli lebih banyak membantu saja. Sekali lagi semuanya itu merupakan “resiko” karena seseorang mau hidup. Sehingga enak atau tidak enak, bahagia atau sengsara merupakan dua sisi atau masalah yang wajib diatasi.
Hubungan Manusia dan Penderitaan
Dimana ada hitam pasti selalu ada putih, arti dari kata-kata itu adalah dimana ada kesedihan pasti ada juga kebahagiaan. Hari-hari manusia tidak hanya selalu diliputi kegembiraan, pasti di sisi lain terliput juga kesedihan yang mendalam. Kita melihat banyak orang tertawa lepas tanpa memikirkan hari esok apakah bisa untuk tertawa seperti itu lagi. Yah, di luar sana kita lihat banyak orang yang menangis meraung-raung karena bingung dan beratnya menghadapi cobaan hidup yang dipikulnya. Banyak hal terkait di antara hubungan antarmanusia salah satunya yaitu dengan penderitaan.

Hubungan antarmanusia juga bisa menimbulkan penderitaan, karena dalam hubungan itu sering terjadi pergesekan dan perbenturan. Secara ekstrim, filsuf dan sastrawan Jean Paul Sartre menyimpulkan dalam sebuah dramanya, bahwa “neraka adalah orang lain!”

Manusia lazimnya memiliki dua fungsi dalam konteks hubungannya dengan manusia lain, yakni sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat. Karenanya, hubungan antarmanusia juga bisa disederhanakan menjadi dua jenis: hubungan seorang manusia dengan seorang manusia lain (hubungan antarindividu), dan hubungan seorang manusia dengan masyarakatnya.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Memang harus diakui, di antara kita dan dalam masyarakat, masih terdapat banyak orang yang sungguh-sungguh berkehendak baik, yaitu manusia yang merasa prihatin atas aneka tindakan kejam yang ditujukan kepada sesama; manusia yang tidak saja prihatin, melainkan berperan-serta mengurangi penderitaan sesamanya; bahkan juga berusaha untuk mencegah penderitaan atau paling tidak menguranginya; serta manusia yang berusaha keras tanpa pamrih untuk melindungi, memelihara dan mengembangkan lingkungan alam ciptaan secara berkelanjutan. Ada keinginan alamiah manusia untuk menghindari penderitaan. Tetapi justru penderitaan itu merupakan bagian yang terkandung di dalam kemanusiaannya. Orang harus memburu-buru berlelah di bawah matahari untuk mendapatkan apa yang diingininya, makan rezeki yang diperoleh dengan susah payah. Namun itu pun juga tidak melepaskan penderitaan yang dialaminya. Pertanyaan yang paling tepat bukan untuk mengakhiri penderitaan, tetapi bagaimana menikmati penderitaan. Penderitaan itu ada, dan kehidupan ini seperti sebuah siklus mengalami penderitaan dan kesukaran; jadi bagaimana saya menemukan sukacita di dalam penderitaan dan kesukaran yang sedang dihadapi?
Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara. Itulah anugrah. Dan adalah tawaran istimewa bagi kita semua untuk menjalani kehidupan ini sebagai sebuah perjalanan untuk mengalami anugrah demi anugrah-Nya di dalam menghadapi setiap kesukaran dan penderitaan yang ada. Di dalam kuasa anugrah dan kebenaran-Nya, sebenarnya rumah kita yang sejati bukanlah di dunia ini, tetapi di dalam kekekalan bersama dengan Allah, dimana tidak ada penderitaan, kesukaran, kesedihan dan air mata, karena semuanya diganti dengan sorak sorai, sukacita, dan kebahagiaan yang sejati.

Sebaiknya bila kita sedang dihadapkan dengan musibah, kiranya penghiburan yang sejati dari Allah mengganti setiap penderitaan dan kesukaran hidup kita dengan sorak sorai dan sukacita.

1. B. SIKSAAN


Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga benipa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.

Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya. Antara lain,. ayat 40 surat Al Ankabut menya­takan :

“masing-masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada diantaranya kami hujani dengan batu-batu kecil seperti kaum Aad, ada yang diganyang dengan halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula yang kami benarnkan ke dalam tanah seperti Qorun, dan ada pula yang kami tenggelamkan seperti kaum Nuh.

Dengan siksaan-siksaan itu, Allah tidak akan menganiaya mereka, namun mereka jualah yang menganiaya did sendiri, karena dosa-dosanya. Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halaman pertama dengan judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai gambar si korban.

Berita mengenai siksaan kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah harian ibu kota (pos kota) halaman pertama isinya sebagian besar adalah mengenai siksaan, pembunuhan, pemerkosaan, pencurian, perampokan, dan sebagainya.

Dengan demikian jelaslah di satu pihak kasus siksaan, perkosaan, perampokan, pembunuhan dan lain-lain merupakan sumber keuntungan. Karena dengan mengekspose berita-berita seperti itu, koran itu cukup laku, dan mempunyai oplaag yang tinggi. Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.

Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanyi£ w a pun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian jugs merupakan salah satu wujud daii siksaan yang dapat -dialami oleh seseorang.

Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan tents menerus merasakan penderitaan batin. Sebagai homo socius, seseorang perlu kawan,maka untuk mengalahkan rasa kesepian orang perlu cepat mencari kawan yang dapat diajak untuk berkomunikasi. Pada umumnya orang yang dapat dijadikan “kawan duka” adalah orang yang dapat mengerti dan menghayati kesepian yang dialami oleh sahabatnya itu. Selain mencari kawan, seseorang juga perlu mengisi waktunya dengan suatu kesibukan, khususnya yang beisifat fisik, sehingga rasa kesepian idak memperoleh tempat dan waktu dalam dirinya.

Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaanatfia Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempainya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sesdemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan.dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :

(a) Claustrophobia dan Agoraphobia

Cloustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.

(b) Gamangmerupakan ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi. Hal itu disebabkan, karena ia takut akibat berada di tempat yang tinggi. Misalnya seseorang hanis melewati jembatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau seseorang takut meniti dinding tembok dibawahnya.

(c) kegelapan merupakan suatu .ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setam, pencuri. Orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu yang terang.

(d) Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami. Seseorang yang takut diinjeksi sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan ke dalam tubuhnya. Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan.

(e) Kegagalan merupakan ketakutan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta kembali, karena takut dalam percintaan berikutnya jugs akan teijadi kegagalan, trauma yang pemah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.

Apa yang membuat seseorang menjadi phobia ?

Ahli-ahli medis mempunyai pendapat yang betheda-beda dan banyak penderita yang mempunyai teori tentang asal mula dari ketakutan mereka. Kebanyakan phobianya dimulai dengan suatu schock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu, misalnya pekerjaan bani, kematian dalam keluarga, suatu operasi atau sakit yang serius. Beberapa penderita mengatakan bahwa mereka memang merasa gelisah dan tertekan sejak masih kanan-kanak, tetapi phobia juga dapat berkembang dalam diri orang-orang yang kelihatannya tenang dan mantap.

Tanpa pengobatan anak-anak yang menderita phobia sekolah dapat berkembang menjaadi agoraphobia yang parah bila mereka sudah biasa. Kesukarannya adalah, bahwa orang tua sulit membedakan antara kemalasan yang kadang-kadang timbul dan phobia yang

sebenarnya.

Umumnya ada dua aliran tentang penyebab phobia. Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobiaada1aiiatu ge’_ala dari suatu roblema – sikolo `s an . dalam, yang hanis ditemukan, ihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya a1il[ya1Tgiiimwat tingka~i laku pert ya a bahw~suatu phobia adiiroblemanya dan tidakpe`l IIk~W an sea upaya men apa an perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli-ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena sipenderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan sipenderita sepuluh kali leblh parah.


C. KEKALUTAN MENTAL

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang hares diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

Gejala-gejala pennulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :

1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,     mudah marah.

Tahap-taham gangguan kejiwaan adalah :

1. gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita balk jasmani maupun rokhaninya
2. usaha mempertahankan diri dengan cars negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah; pads orang yang tidak menderita ganguan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
1. kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :

1. a. kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sexing menyebabkan yang bei angkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
2. b. terjadinya konflik sosial budaya akibat nonna berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga is tidak dapat menyesuaikan diri lagi; misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tua yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.
1. c. cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.

Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya ke arah

1. Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara balk sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegitan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan.
2. Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.

D. PEMDERITAAN DAN PERJUANGAN

Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, balk bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.

Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesirnis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia hams optimis, ia harus berusaha mengataasi kesulitan hidup. Allah telah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.

Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneniskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alarn lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhansupaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Manusia hanya merencanakan dan Tuhan yang menentukan. Kelalaian manusia merupakan sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaan. Penderitaan yang terjadi selain dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga dialami oleh orang lain. Bahkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian seseorang, orang lain atau masyarakat mendenta.

Apabila kita memperhatikan dan membaca rfwayat hidup pars pemimpin bangsa, orang-orang besar di dunia, sebagian dari kehidupannya dilalui dengan penderitaan dan penuh perjuangan. Pemimpin kita Bung Karno dan Bung Hatta berapa lama mendekam dalam penjara kolonial karena perjuangannya memerdekakan bangsa. Demikian juga pemimpin pemimpin kita yang lain.
 
 
Hubungan manusia dengan keadilan
Tema:Manusia dan keadilan



Dibawah ini merupakan pengertian keadilan dari beberapa ahli:
                                        
-Keadilan menurut aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia
-Keadilan menurut W.J.S Poerwadarminta, kata adil berarti tidak berat sebelah atau memihak manapun tidak sewenang-wenang
Dari hal di atas dapat kita simpulkan bahwa keadilan adalah sebuah hal yang seimbang tidak berat di kiri ataupun dikanan dan merupakan hal yang layak untuk dilakukan oleh manusia. Secara umum keadilan terbagi menjadi beberapa macam yaitu :
Keadilan legal atau keadilan moral
Yaitu merupakan subtansi rohani umum dari masyarakat yang mebuat dan menjadi kesatuannya.
Keadilan distributive
Yaitu keadilan ini akan terlaksana apabila hal-hal yang sama dilakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama.
Keadilan komutatif
Yaitu keadilan ini merupakan asa pertahun dan ketertiban dalam masyarakat.
Bila dihubungkan dengan kemanusiaan keadilan merupakan sesuatu hal yang menjadi hak asasi manusia ,seseorang butuh keadilan dalam hidupnya namun seseorang juga harus adil dalm memberi sesuatu atau melakukan sesuatu sesuai dengan hak dan kewajiban nya.seperti bunyi pada sila ke-5 pancasila yaitu keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.tepat sekali bila seseorang yang dilahirkan ke bumi ini harus mendapat keadilan baik dalam kehidupan,pendidikan yang layak maupun pangan,papan dan sandang .namun dia pun harus berlaku adil dengan semua keadilan yang ia dapat tadi manusia harus dapat mempertanggung jawabkannya .keadilan sangat erat dengan manusia karena memng keadilan sudah ada semenjak manusia dilahirkan contohnya seperti TUHAN yang menghukum setiap umat yang melakukan kesalahan dan tidak membeda-bedakan baik dia orang kaya maupun miskin sekali bersalah tetap bersalah,namun DIA tetap adil juga karena tidak membeda-bedakan kasih-NYA pada semua umatnya.maka dari itu keadilan sangat terkait dengan kemanusiaan maka dari itu keadilan harus slalu ditegakkan untuk kesetimbangan dunia ini.